Perpecahan di
Partai Demokrat Riau akhirnya mengemuka dengan keputusan Wakil Gubernur
Riau Mambang Mit yang menyatakan mundur sebagai Ketua DPD Partai
Demokrat Riau, sekaligus keluar meninggalkan partai berlambang mercy
itu.
Keputusan pengunduran diri tersebut disampaikan
Mambang Mit di kantor DPD Demokrat Riau di Pekanbaru, Selasa, tak lama
setelah dirinya mengantar pendaftaran pasangan calon gubernur (Cagub)
Achmad-Masrul Kasmy yang dipilih oleh DPP Demokrat ke KPU Provinsi Riau.
Mambang mengatakan keputusan itu diambilnya karena DPP Demokrat tidak mengakomodasi keinginannya untuk maju sebagai Cagub Riau. Dukungan DPP Demokrat pada detik-detik terakhir beralih dari Mambang, yang semula digadang-gadang menjadi kandidat kuat, kepada Bupati Rokan Hulu, Achmad. Meski lewat penyampaian yang santun, Mambang tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
"Saya lihat DPP Demokrat melihat peran saya sudah maksimal, sehingga apa yang ingin kita lakukan itu seakan tidak ada artinya. Tapi inilah kenyataannya sekarang," ujar Mambang.
Mambang juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap pola komunikasi DPP Demokrat terkait keputusan rekomendasi terhadap Achmad-Masrul yang hanya disampaikan melalui pesan singkat telepon genggam (SMS).
Menurut dia, hal tersebut tidak mencerminkan cara mendidik kaderisasi internal yang baik, karena ia mengharapkan pemberitahuan dilakukan secara personal melalui tatap muka.
"Saya hanya dikomunikasikan pada Minggu malam (26/5) dari Syarif Hasan lewat SMS, yang isinya Ketua Majelis Tinggi sudah memberikan rekomendasi untuk calon gubernur dan wakil gubernur kepada Achmad-Masrul, dan harus dilaksanakan," kata Mambang menirukan isi pesan dari Ketua Harian DPP Demokrat Syarif Hasan.
Ketika ditanya oleh sejumlah insan pers apakah keputusan pengunduran diri itu juga karena Mambang berhasrat untuk tetap maju sebagai Cagub Riau dari partai lain, Mambang membenarkan hal itu.
"Saya harapkan doa dari Anda semua, saya siap maju (sebagai cagub)," kata Mambang.
Mambang juga tidak menampik kabar bahwa dirinya akan maju mendampingi kader PAN, Jon Erizal, sebagai bakal wakil calon gubernur. Artinya, Mambang hanya punya waktu satu hari untuk mendaftarkan diri ke KPU Riau sebelum masa pendaftaran ditutup 29 Mei.
"Sekecil apa pun peran itu, saya harap itu bermanfaat," katanya.
Mambang mengatakan dirinya keluar dari Demokrat tidak dengan perasaan sakit hati, maupun dendam. Hal itu dibuktikan mambang dengan tidak melepas jaket Partai Demokrat, seperti yang dilakukan Anas Urbaningrum mantan Ketua Umum Demokrat saat memutuskan mundur.
"Kita tidak usah tiru-tiru itu, mubazir. Di rumah saya ada belasan sampai puluhan baju biru berlambang Demokrat, dan nanti suatu saat akan saya berikan kepada kader demokrat," kata Mambang.
Mambang mengatakan keputusan itu diambilnya karena DPP Demokrat tidak mengakomodasi keinginannya untuk maju sebagai Cagub Riau. Dukungan DPP Demokrat pada detik-detik terakhir beralih dari Mambang, yang semula digadang-gadang menjadi kandidat kuat, kepada Bupati Rokan Hulu, Achmad. Meski lewat penyampaian yang santun, Mambang tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
"Saya lihat DPP Demokrat melihat peran saya sudah maksimal, sehingga apa yang ingin kita lakukan itu seakan tidak ada artinya. Tapi inilah kenyataannya sekarang," ujar Mambang.
Mambang juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap pola komunikasi DPP Demokrat terkait keputusan rekomendasi terhadap Achmad-Masrul yang hanya disampaikan melalui pesan singkat telepon genggam (SMS).
Menurut dia, hal tersebut tidak mencerminkan cara mendidik kaderisasi internal yang baik, karena ia mengharapkan pemberitahuan dilakukan secara personal melalui tatap muka.
"Saya hanya dikomunikasikan pada Minggu malam (26/5) dari Syarif Hasan lewat SMS, yang isinya Ketua Majelis Tinggi sudah memberikan rekomendasi untuk calon gubernur dan wakil gubernur kepada Achmad-Masrul, dan harus dilaksanakan," kata Mambang menirukan isi pesan dari Ketua Harian DPP Demokrat Syarif Hasan.
Ketika ditanya oleh sejumlah insan pers apakah keputusan pengunduran diri itu juga karena Mambang berhasrat untuk tetap maju sebagai Cagub Riau dari partai lain, Mambang membenarkan hal itu.
"Saya harapkan doa dari Anda semua, saya siap maju (sebagai cagub)," kata Mambang.
Mambang juga tidak menampik kabar bahwa dirinya akan maju mendampingi kader PAN, Jon Erizal, sebagai bakal wakil calon gubernur. Artinya, Mambang hanya punya waktu satu hari untuk mendaftarkan diri ke KPU Riau sebelum masa pendaftaran ditutup 29 Mei.
"Sekecil apa pun peran itu, saya harap itu bermanfaat," katanya.
Mambang mengatakan dirinya keluar dari Demokrat tidak dengan perasaan sakit hati, maupun dendam. Hal itu dibuktikan mambang dengan tidak melepas jaket Partai Demokrat, seperti yang dilakukan Anas Urbaningrum mantan Ketua Umum Demokrat saat memutuskan mundur.
"Kita tidak usah tiru-tiru itu, mubazir. Di rumah saya ada belasan sampai puluhan baju biru berlambang Demokrat, dan nanti suatu saat akan saya berikan kepada kader demokrat," kata Mambang.
SUMBER : antarariau.com
0 komentar:
Posting Komentar